Super Komputer Canggih Milik NASA
Super Komputer yang dibuat di naval oceanographic office major shares resource center, mississippi ini menggunakan 3.000 mikroprosesor 64 bit dengan kemampuan setara 368 buah komputer desktop yang digabung menjadi satu. "kalau sudah selesai, Super Komputer yang menggunakan operating system (os) unix ibm alias aix ini akan memiliki kecepatan 20 teraflop atau setara dengan 20 triliun penghitungan matematik per detik," terang debra goldfard, wakil presiden produk ibm. "kemampuannya itu seperti kuda yang sedang berlari kencang," imbuhnya. Dengan kecepatan itu, kita bisa menghitung deretan angka yang bila dilakukan dengan kalkulator makan waktu 1,2 juta tahun. Sedangkan dengan Super Komputer ini, hanya butuh waktu 1 detik.
Sementara itu, para ilmuwan nasa menggandeng perusahaan dari lembah silikon untuk menciptakan Super Komputer dengan os linux. Kalau sudah selesai nanti, Super Komputer berjulukan space exploration simulator itu akan mempunyai kemampuan mengolah informasi 10 kali lebih cepat dibanding Super Komputer yang saat ini dimiliki oleh NASA.
"Super Komputer baru ini nantinya memungkinkan para ilmuwan menjalankan simulasi model komputer yang rumit. Seperti penelitian formasi planet atau fisika matahari, atau perhitungan pesawat ulang-alik yang kembali ke bumi," terang walter brooks, kepala divisi NASA advanced supercomputing (nas).
Ames research center NASA di mountain view, california yang menjadi markas besar nas tengah membuat Super Komputer baru sebagai bagian kerjasama project columbia yang dibantu silicon graphics, inc. (sgi) dan produsen ternama prosesor komputer intel.
Superkomputer ini akan menghubungkan 20 komputer canggih sgi altix, yang masing-masing memiliki 512 prosesor, dilengkapi dengan 500 terabyte media penyimpan (storage) lokal. Setelah semua komputer tersebut dihubungkan, sejumlah 10.240 prosesor intel itanium 2 akan mentenagai superkomputer space exploration simulator ini untuk melakukan berbagai penelitian. Seperti pemodelan pesawat ulang-alik, perubahan iklim, keselamatan penerbangan luar angkasa dan aeronautika.
"ini memungkinkan nasa memproses misi kritis penerbangan yang kembali ke bumi atau pergi, sembari membangun pondasi kokoh eksplorasi ruang angkasa masa depan," terang administrator nasa sean o'keefe.
Saat menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat ruang angkasa columbia misalnya. Aktivitas tersebut hampir mengambil sebagian besar kemampuan pemrosesan superkomputer nasa sehingga penelitian sains luar angkasa dan bumi sempat terpinggirkan.
Dengan superkomputer baru ini, tugas penanganan keselamatan pesawat ulang-alik dan riset sains bisa dilakukan sekaligus oleh superkomputer. Bahkan, nasa merencanakan memberi porsi akses tertentu kepada komunitas ilmuwan dan insinyur di luar nasa untuk melakukan penelitian mereka sendiri dengan menggunakan superkomputer space exploration simulator.
Sementara itu, para ilmuwan nasa menggandeng perusahaan dari lembah silikon untuk menciptakan Super Komputer dengan os linux. Kalau sudah selesai nanti, Super Komputer berjulukan space exploration simulator itu akan mempunyai kemampuan mengolah informasi 10 kali lebih cepat dibanding Super Komputer yang saat ini dimiliki oleh NASA.
"Super Komputer baru ini nantinya memungkinkan para ilmuwan menjalankan simulasi model komputer yang rumit. Seperti penelitian formasi planet atau fisika matahari, atau perhitungan pesawat ulang-alik yang kembali ke bumi," terang walter brooks, kepala divisi NASA advanced supercomputing (nas).
Ames research center NASA di mountain view, california yang menjadi markas besar nas tengah membuat Super Komputer baru sebagai bagian kerjasama project columbia yang dibantu silicon graphics, inc. (sgi) dan produsen ternama prosesor komputer intel.
Superkomputer ini akan menghubungkan 20 komputer canggih sgi altix, yang masing-masing memiliki 512 prosesor, dilengkapi dengan 500 terabyte media penyimpan (storage) lokal. Setelah semua komputer tersebut dihubungkan, sejumlah 10.240 prosesor intel itanium 2 akan mentenagai superkomputer space exploration simulator ini untuk melakukan berbagai penelitian. Seperti pemodelan pesawat ulang-alik, perubahan iklim, keselamatan penerbangan luar angkasa dan aeronautika.
"ini memungkinkan nasa memproses misi kritis penerbangan yang kembali ke bumi atau pergi, sembari membangun pondasi kokoh eksplorasi ruang angkasa masa depan," terang administrator nasa sean o'keefe.
Saat menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat ruang angkasa columbia misalnya. Aktivitas tersebut hampir mengambil sebagian besar kemampuan pemrosesan superkomputer nasa sehingga penelitian sains luar angkasa dan bumi sempat terpinggirkan.
Dengan superkomputer baru ini, tugas penanganan keselamatan pesawat ulang-alik dan riset sains bisa dilakukan sekaligus oleh superkomputer. Bahkan, nasa merencanakan memberi porsi akses tertentu kepada komunitas ilmuwan dan insinyur di luar nasa untuk melakukan penelitian mereka sendiri dengan menggunakan superkomputer space exploration simulator.